Rincian Biaya Pajak Hyundai i10

Pajak Hyundai i10. – Hyundai i10 merupakan city car berukuran kecil yang banyak dipilih oleh pengemudi di berbagai negara, termasuk Indonesia, karena praktis dan efisien. Mobil ini dikenal dengan desainnya yang kompak, irit bahan bakar, dan cocok digunakan untuk berkendara di perkotaan. Dengan ukuran yang tidak terlalu besar, i10 memberikan kenyamanan bagi pengemudi yang menginginkan mobil praktis namun tetap stylish.

Sebagai pemilik mobil, kita tentu wajib memperhatikan kewajiban pajak tahunan. Pajak kendaraan bermotor (PKB) adalah salah satu biaya yang harus kita bayarkan agar kendaraan tetap legal di jalan. Pajak ini wajib dibayar setiap tahun dan nominalnya berbeda-beda tergantung tipe, tahun pembuatan, dan ketentuan di daerah masing-masing.

Nah, pada artikel ini kita akan membahas secara lengkap tentang pajak Hyundai i10, mulai dari kisaran pajaknya berdasarkan tahun dan tipe, faktor-faktor yang memengaruhi besarannya, hingga tips agar kita bisa menghemat dan terhindar dari denda.

Mengenal Hyundai i10 Sebelum Hitung Pajak

Mobil ini hadir di pasar sebagai penerus Hyundai Atos, membawa desain dan teknologi yang lebih modern. Mobil ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan pengguna yang menginginkan mobil kompak dengan performa yang cukup baik. Hyundai i10 hadir dengan opsi mesin berkapasitas kecil, seperti 1.0 liter dan 1.2 liter, yang dirancang untuk hemat bensin dan ramah lingkungan.

Selain desainnya yang simpel, Hyundai i10 juga dilengkapi dengan fitur keselamatan dasar seperti airbag dan sistem pengereman ABS pada beberapa varian. Dengan harga yang cukup terjangkau, i10 menjadi pilihan menarik bagi yang mencari kendaraan untuk aktivitas sehari-hari. Nah, setelah mengenal sekilas tentang mobil ini, kita bisa lanjut ke pembahasan utama: pajaknya.

Berapa Pajak Hyundai i10?

Besaran pajak tahunan Hyundai i10 umumnya berkisar antara Rp1 juta hingga Rp2 juta per tahun, tergantung tahun produksi dan tipe varian. Mobil keluaran terbaru biasanya memiliki pajak lebih tinggi karena nilai jualnya (NJKB) masih besar, sedangkan model lama akan lebih rendah.

Contoh kisaran pajak Hyundai i10 berdasarkan tahun:

  • Hyundai i10 2009 – 2010: sekitar Rp1.000.000 – Rp1.200.000 per tahun
  • Hyundai i10 2011 – 2013: sekitar Rp1.200.000 – Rp1.400.000 per tahun
  • Hyundai i10 2014 – 2016: sekitar Rp1.400.000 – Rp1.700.000 per tahun
  • Hyundai i10 2017 – 2019: sekitar Rp1.700.000 – Rp1.900.000 per tahun
  • Hyundai i10 2020 ke atas: sekitar Rp1.900.000 – Rp2.200.000 per tahun

Biaya tersebut belum termasuk SWDKLLJ (Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan) yang umumnya berkisar sekitar Rp143.000. Jadi pastikan saat menghitung, kita tambahkan komponen tersebut.

Faktor yang Memengaruhi Besarnya Pajak

Ada beberapa hal yang membuat pajak Hyundai i10 bisa berbeda antar pemilik, antara lain:

  • Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB) sangat berpengaruh, karena makin mahal harga mobil, makin besar pula pajaknya.
  • Usia Kendaraan – Mobil yang sudah berusia lebih lama biasanya pajaknya lebih murah karena nilai jualnya turun.
  • Lokasi atau Wilayah Registrasi – Setiap daerah punya ketentuan yang sedikit berbeda.
  • Jumlah Kendaraan yang Dimiliki – Kalau kita punya lebih dari satu mobil atas nama yang sama, pajak akan terkena tarif progresif.

Biaya Tambahan Lainnya

Selain PKB, ada beberapa biaya tambahan yang harus kita bayarkan ketika melakukan perpanjangan tahunan, seperti:

  • SWDKLLJ: Rp143.000 untuk mobil penumpang
  • Biaya administrasi: biasanya kecil, hanya belasan ribu rupiah

Jika kita melakukan perpanjangan 5 tahunan (ganti plat), ada tambahan biaya untuk cetak STNK, BPKB, dan TNKB.

Tips Agar Tidak Terkena Denda Pajak

Supaya terhindar dari denda, sebaiknya kita bayar pajak sebelum tenggat waktu. Jika terlambat, dendanya bisa mencapai 25% per tahun untuk PKB, plus denda SWDKLLJ sekitar Rp100 per hari. Jadi semakin lama telat, semakin besar dendanya. Beberapa tips yang bisa kalian lakukan yaitu:

  • Catat tanggal jatuh tempo pajak di kalender atau smartphone.
  • Manfaatkan layanan e-Samsat atau Samsat Online agar proses pembayaran pajak lebih praktis tanpa harus antre.
  • Manfaatkan program pemutihan pajak jika ada di daerah kita untuk menghapus denda.

Apakah Hyundai i10 Kena Pajak Progresif?

Kalau kita hanya punya satu mobil atas nama sendiri, pajaknya normal. Bila seseorang punya lebih dari satu mobil atas nama yang sama, maka untuk kendaraan kedua dan seterusnya berlaku tarif pajak progresif. Tarifnya mulai 2% dan naik setengah persen setiap tambahan kendaraan. Jadi kalau kalian punya i10 dan satu mobil lain atas nama yang sama, siap-siap bayar lebih besar.

Kesimpulan

Bayar pajak kendaraan, termasuk untuk Hyundai i10, adalah kewajiban agar mobil tetap legal di jalan. Dengan tahu berapa besar pajaknya, apa yang memengaruhi, dan bagaimana cara bayar yang tepat, kita bisa lebih siap dan terhindar dari sanksi.

Kalau kalian ingin lebih hemat, jangan lupa cek program pemutihan pajak yang sering diadakan oleh pemerintah daerah. Selain itu, selalu bayar pajak tepat waktu supaya kita tenang dan mobil tetap aman di jalan.

Tinggalkan komentar