Pajak Hyundai Tucson. – Hyundai Tucson adalah salah satu SUV asal Korea Selatan yang banyak diminati karena desain modern, fitur lengkap, dan kenyamanan berkendara yang ditawarkan. Mobil ini menjadi pilihan banyak orang yang menginginkan kendaraan tangguh untuk aktivitas harian maupun perjalanan jauh.
Ketika kita memiliki Hyundai Tucson, ada kewajiban yang harus dipenuhi setiap tahunnya, yaitu membayar pajak kendaraan bermotor (PKB). Pajak ini tidak hanya sebagai kewajiban hukum, tetapi juga menjadi bentuk kontribusi kita untuk pembangunan infrastruktur dan fasilitas umum.
Namun, sering kali kita belum tahu pasti berapa besar pajak Hyundai Tucson per tahun, apa saja faktor yang memengaruhi besarannya, dan bagaimana cara agar tidak terkena denda. Oleh karena itu, artikel ini akan membahas semua hal penting terkait pajak Hyundai Tucson mulai dari rincian per tahun, faktor penentu, hingga tips agar lebih hemat.
Sekilas Tentang Hyundai Tucson
Hyundai Tucson pertama kali hadir di Indonesia sebagai SUV modern yang cocok untuk keluarga maupun individu. Mobil ini punya desain yang sporty dan fitur yang lengkap, termasuk sistem keamanan, hiburan, hingga efisiensi bahan bakar.
Generasi awal Tucson menggunakan mesin bensin 2.0 liter, sedangkan model terbaru punya pilihan mesin lebih variatif dengan teknologi terbaru. Dari segi harga, Tucson berada di kelas menengah ke atas, sehingga pajaknya juga mengikuti nilai jual yang cukup tinggi.
Sebelum kita masuk ke pembahasan pajaknya, penting untuk memahami bahwa pajak kendaraan ini berbeda-beda tergantung tahun produksi, tipe, dan lokasi pendaftaran.
Berapa Pajak Hyundai Tucson per Tahun?
Besaran pajak Hyundai Tucson tidak sama untuk setiap unit. Pajak tahunan dihitung berdasarkan Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB) dan dikalikan dengan tarif pajak yang berlaku, yaitu:
- 2% dari NJKB untuk kendaraan pertama
- Tarif progresif untuk kendaraan kedua dan seterusnya
Sebagai gambaran, berikut kisaran pajak Hyundai Tucson (tanpa SWDKLLJ) berdasarkan tahun:
- Hyundai Tucson 2005 – 2009: Rp2.000.000 – Rp2.500.000 per tahun
- Hyundai Tucson 2010 – 2014: Rp2.500.000 – Rp3.000.000 per tahun
- Hyundai Tucson 2015 – 2018: Rp3.000.000 – Rp3.500.000 per tahun
- Hyundai Tucson 2019 – 2022: Rp3.500.000 – Rp4.200.000 per tahun
- Hyundai Tucson 2023 – 2025: Rp4.200.000 – Rp5.000.000 per tahun
Selain PKB, ada biaya tambahan berupa SWDKLLJ (Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan) yang biasanya sekitar Rp143.000 per tahun untuk mobil penumpang. Jadi, total pembayaran bisa sedikit lebih tinggi.
Apa Saja yang Mempengaruhi Besar Pajak Tucson?
Beberapa hal ikut menentukan berapa besar pajak Hyundai Tucson setiap tahunnya:
- Usia Kendaraan – Mobil keluaran terbaru biasanya punya nilai jual lebih tinggi, sehingga tarif pajaknya juga ikut lebih besar.
- Tipe dan Varian – Varian mesin 2.0 liter biasanya lebih mahal dibandingkan varian standar, sehingga pajaknya juga lebih tinggi.
- Kepemilikan Kendaraan – Jika Tucson adalah kendaraan kedua atau ketiga, akan dikenakan pajak progresif dengan tarif lebih tinggi.
- Domisili dan Peraturan Daerah – Setiap provinsi punya peraturan sendiri, termasuk soal pajak progresif dan biaya tambahan.
Bagaimana Cara Mengecek Pajak Hyundai Tucson?
Kita bisa mengecek besaran pajak dengan mudah melalui beberapa cara:
- Aplikasi resmi Samsat daerah (contohnya, SAMSAT Online Nasional)
- Website resmi Bapenda provinsi
- Datang langsung ke kantor Samsat jika ingin mendapatkan informasi detail dan mencetak tagihan pajak.
- Pengecekan secara online sangat membantu agar kita bisa mempersiapkan dana sebelum waktu jatuh tempo tiba.
Tips Menghemat Pajak Hyundai Tucson
Meskipun pajak adalah kewajiban, kita tetap bisa menghemat pengeluaran dengan cara yang benar:
- Bayar Pajak Tepat Waktu – Hindari keterlambatan agar tidak terkena denda yang bisa mencapai 25% dari nilai pajak.
- Manfaatkan Diskon Pajak – Beberapa daerah sering memberikan keringanan pajak atau pemutihan denda, manfaatkan momen ini.
- Gunakan Pajak 5 Tahunan untuk Sekaligus – Jika ingin mengurus ganti STNK dan BPKB, lakukan di periode 5 tahunan agar lebih efisien.
- Pertimbangkan Pajak Progresif – Jika punya lebih dari satu mobil, atur nama kepemilikan agar tidak kena tarif progresif yang lebih tinggi.
Informasi Menarik: Pajak Berkurang Seiring Waktu
Satu hal yang menarik, nilai pajak Hyundai Tucson akan menurun setiap tahunnya seiring penurunan NJKB. Artinya, jika kalian membeli Tucson bekas, pajaknya bisa jauh lebih murah dibandingkan model terbaru. Ini bisa jadi pertimbangan jika kalian ingin hemat biaya kepemilikan kendaraan.
Kesimpulan
Pajak Hyundai Tucson termasuk cukup tinggi karena mobil ini berada di segmen SUV menengah ke atas. Besarannya dipengaruhi oleh tahun produksi, tipe, dan lokasi pendaftaran. Kita harus selalu mengecek nominal pajak secara rutin dan membayar tepat waktu agar tidak terkena denda.
Dengan memahami informasi ini, kita bisa merencanakan pengeluaran lebih baik dan menghindari masalah administratif. Semoga artikel ini membantu kalian menghitung serta menyiapkan biaya pajak Hyundai tipe ini.